Hari/tanggal : Rabu, 29-10-2025
Kelas : 2 C
Good morning sholih sholiha bu guru kelas 2C. bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan semangat ya😊
Sebelum belajar, mari kita menyimak tausiyah melaksanakan sholat dhuha dan muroja'ah surat pendek.
Metode/ Model pembelajaran: Discovery Learning
Media ajar: Video pembelajaran, buku cetak, gambar
Capaian Pembelajaran (CP):
Murid mampu berbicara dengan santun tentang beragam topik yang dikenali menggunakan volum dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Peserta didik mampu merespons dengan bertanya tentang sesuatu, menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan/atau orang dewasa) dengan baik dan santun dalam suatu percakapan. Peserta didik mampu mengungkapkan perasaan dan gagasan secara lisan dengan atau tanpa bantuan gambar/ilustrasi. Peserta didik mampu menceritakan kembali suatu isi informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri, keluarga, dan/atau lingkungan.
Murid dapat membandingkan panjang dan berat benda secara langsung, dan membandingkan durasi waktu. Mereka dapat mengukur dan mengestimasi panjamg benda menggunakan satuan tidak baku.
Murid dapat mengenali, meniru, dan melanjutkan pola bukan bilangan (misalnya, gambar, warna, bunyi/suara).
📌 Tujuan Pembelajaran (TP)
- Murid dapat berbicara dengan santun menggunakan intonasi dan volume suara yang tepat sesuai situasi.
 - Membandingkan panjang benda secara langsung
 - Menilai karya (gambar, kolase, patung) dan penciptaan karya seni rupa (gambar, kolase, patung) dengan menggunakan kosa kata sehari-hari.
 
📌 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
- Murid dapat dapat menunjukkan sikap santun saat berbicara kepada teman, guru, dan orang dewasa.
 - Murid dapat mengatur volume suara dan intonasi sesuai tempat dan lawan bicara.Peserta didik dapat mempraktikkan berbicara santun melalui dialog, permainan peran, atau kegiatan diskusi.
 - Murid dapat membedakan cara berbicara dalam situasi formal (misalnya: berbicara di kelas) dan informal (misalnya: berbicara dengan teman).
 - Murid dapat dapat mengetahui alat ukur panjang benda tidak baku.
 - Murid dapat membandingkan panjang benda.
 - Murid dapat memberikan penilaian terhadap karya seni yang dibuat teman dengan kalimat yang baik.
 
1. Konsep Panjang dan Pendek
Panjang artinya jarak dari satu ujung ke ujung lainnya.
Pendek artinya jarak yang lebih kecil dibanding benda lain.
Contoh:
Sapu lebih panjang dari pensil.
Sedotan lebih pendek dari penggaris.
Satuan tidak baku: jengkal, pensil, tali.
Satuan baku: sentimeter (cm), meter (m).
Alat ukur: penggaris, meteran.
🧩 Contoh Aktivitas:
Murid mengukur panjang meja dengan jengkal, lalu membandingkan hasilnya dengan teman → menyadari perlunya alat ukur baku agar hasilnya sama.
2. Konsep Berat dan Ringan
Berat menunjukkan seberapa ringan atau berat suatu benda.
Contoh:
Batu lebih berat dari kapas.
Buku lebih ringan dari tas berisi botol air.
Satuan tidak baku: batu kecil, kelereng, biji jagung.
Satuan baku: gram (g), kilogram (kg).
Alat ukur: timbangan dapur, timbangan badan, atau neraca mainan.
🧩 Contoh Aktivitas:
Murid menimbang beberapa benda seperti penghapus, buku, dan botol air dengan neraca sederhana, lalu membandingkan beratnya.
🌿 Materi Inti: Mengenal Kata Depan dan Awalan “di”
1. Konsep Dasar Bahasa
Materi ini mengajarkan dua bentuk penggunaan kata “di” yang sering membingungkan siswa, yaitu:
- Kata depan (preposisi) → menunjukkan tempat atau posisi.
 - Awalan (prefiks) → menunjukkan kata kerja pasif.
 
Tujuan utama bukan hanya mengenal bentuknya, tetapi memahami makna dan fungsi kata “di” dalam konteks kalimat.
2. Kata Depan “di” (Preposisi)
Ciri-ciri:
- Menunjukkan tempat, arah, atau posisi.
 - Ditulis terpisah dari kata berikutnya.
 - Tidak bisa diikuti oleh kata kerja.
 
Contoh dan makna:
Kalimat  | Makna  | 
Buku ada di meja  | Menunjukkan lokasi buku  | 
Ibu memasak di dapur  | Menunjukkan tempat aktivitas  | 
Kucing tidur di bawah kursi  | Menunjukkan posisi kucing  | 
🧠 Pemahaman mendalam:
Siswa diajak memahami bahwa “di” pada kalimat tersebut tidak bisa disambung, karena berfungsi sebagai penanda tempat, bukan pembentuk kata kerja.
3. Awalan “di-” (Prefiks)
Ciri-ciri:
- Digunakan untuk membentuk kata kerja pasif.
 - Ditulis sambung dengan kata dasarnya.
 - Dapat disertai kata “oleh” dalam kalimat pasif.
 
Contoh dan makna:
Kalimat  | Makna  | 
Pintu itu dibuka ayah  | Menunjukkan tindakan yang diterima oleh pintu  | 
Surat itu dikirim Dina  | Menunjukkan kegiatan yang dilakukan orang lain  | 
Lantai disapu setiap pagi  | Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan pada objek   | 
1. Pengertian Menilai Karya Seni Rupa
Menilai karya seni rupa berarti memberi tanggapan atau pendapat tentang suatu karya seni, seperti gambar, lukisan, kolase, atau patung.
Tujuannya bukan untuk mencari salah, tetapi menghargai dan belajar dari karya tersebut.
2. Hal-Hal yang Dinilai dalam Karya Seni Rupa
Guru dapat menampilkan beberapa karya (misalnya lukisan anak, kolase, atau hasil cetak stensil), lalu murid menilai dengan memperhatikan:
| Aspek yang Dinilai | Contoh Pertanyaan | 
|---|---|
| Keindahan (Estetika) | Apakah gambar atau warna yang digunakan indah dan menarik? | 
| Kerapian | Apakah karya dibuat dengan hati-hati dan tidak berantakan? | 
| Kreativitas | Apakah idenya unik dan berbeda dari yang lain? | 
| Pesan atau Makna | Apa yang ingin disampaikan dari karya tersebut? | 
| Kesesuaian Tema | Apakah karya sesuai dengan tema yang diberikan guru? | 
3. Cara Memberi Penilaian dengan Sikap Baik
Guru mencontohkan cara berpendapat dengan sopan, misalnya:
“Saya suka warnanya karena terlihat cerah.”
“Gambarnya rapi sekali, tapi mungkin bisa ditambahkan warna di bagian langit.”
“Karya ini terlihat menarik karena bentuknya unik.”
Refleksi untuk Murid
Karya siapa yang paling kamu sukai? Mengapa?
Apa yang kamu pelajari setelah melihat karya teman?
Bagaimana perasaanmu saat karyamu dilihat dan dihargai teman-teman?







Tidak ada komentar:
Posting Komentar