Hari/tanggal : Jumat, 14-11-2025
Kelas : 2 C
Good morning sholih sholiha bu guru kelas 2C. bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan semangat ya😊
Sebelum belajar, mari kita menyimak tausiyah melaksanakan sholat dhuha dan muroja'ah surat pendek.
Metode dan Media ajar
- Metode/ Model pembelajaran: Discovery Learning
- Media ajar: Video pembelajarana, LKPD
📌 Capaian Pembelajaran (CP):
Murid mampu bersikap menjadi pendengar yang penuh perhatian. Murid menunjukkan minat pada tuturan yang didengar serta mampu memahami informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan dan/atau didengar), instruksi lisan, dan percakapan yang berkaitan dengan diri, keluarga, dan/atau lingkungan.
Murid menilai karya dan penciptaan karya seni rupa dengan menggunakan kosa kata sehari-hari.
📌 Tujuan Pembelajaran (TP)
- Berbicara dengan santun menggunakan intonasi dan volume suara yang tepat sesuai situasi.
- Menilai karya (gambar, kolase, patung) dan penciptaan karya seni rupa (gambar, kolase, patung) dengan menggunakan kosa kata sehari-hari.
📌 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
- Murid dapat membuat cerita dengan struktur awal, tengah dan akhir yang sederhana.
Mengamati karya seni rupa sederhana (gambar, lukisan, kolase).
3. Menjelaskan secara sederhana alasan ia menyukai atau memberi saran pada karya tersebut.
4. Menghargai karya teman dan memberi tanggapan positif.5. Membandingkan dan membuat karya seni rupa
“Mengapa sebuah cerita harus dimulai dari awal, dilanjutkan ke tengah, lalu diakhiri?”
📚 Struktur Cerita Sederhana
Dalam pembelajaran menulis, khususnya untuk siswa SD atau tingkat dasar, cerita sederhana biasanya memiliki tiga bagian utama:
1. Awal (Orientasi / Pengenalan)
- Berisi pengenalan tokoh, tempat, dan waktu.
- Fungsinya memberi gambaran awal agar pembaca tahu siapa yang ada dalam cerita dan di mana cerita terjadi.
Contoh:
“Pada suatu pagi yang cerah, Rani berangkat kesekolah dengan gembira.”
2. Tengah (Peristiwa / Masalah)
- Bagian inti cerita, berisi peristiwa, masalah, atau kejadian yang dialami tokoh.
- Biasanya ada ketegangan atau konflik kecil agar cerita menarik.
Contoh:
“Di jalan, Rani melihat seekor kucing kecil yang terjebak di got. Ia merasa kasihan dan ingin menolongnya.”
3. Akhir (Penyelesaian / Penutup)
- Bagian penutup cerita.
- Biasanya berisi penyelesaian masalah, akhir yang menyenangkan, atau pesan moral.
Contoh:
“Rani akhirnya berhasil menolong kucing itu. Ia pun melanjutkan perjalanan ke sekolah dengan hati bahagia.”
Langkah Membimbing Siswa Menulis Cerita
- Tentukan tokoh (siapa yang ada dalam cerita).
- Tentukan tempat dan waktu kejadian.
- Susun peristiwa yang dialami tokoh.
- Tambahkan penyelesaian dan penutup cerita.
- Gunakan bahasa sederhana dan kalimat singkat.
Contoh Cerita Sederhana
Awal: “Budi bermain bola di lapangan pada sore hari.”
Tengah: “Tiba-tiba bolanya masuk ke rumah Pak Tono. Budi bingung karena takut dimarahi.”
Akhir: “Pak Tono justru tersenyum dan mengembalikan bola itu. Budi pun berterima kasih.”
Jadi, inti dari menulis cerita sederhana adalah mengenalkan tokoh di awal, memberikan masalah/peristiwa di tengah, lalu menutup dengan penyelesaian di akhir.
Latihan Menulis Cerita
A. Lengkapilah cerita berikut dengan bagian awal, tengah, dan akhir!
1. Cerita 1
Awal: “Pagi itu Dina pergi ke sekolah bersama sahabatnya, Sari.”
Tengah: … (tuliskan kejadian yang mereka alami di jalan)
Akhir: … (tuliskan bagaimana kejadian itu berakhir)
2. Cerita 2
Awal: “Pada sore hari, Edo bermain layang-layang di lapangan.”
Tengah: … (tuliskan masalah atau peristiwa yang terjadi)
Akhir: … (tuliskan penyelesaiannya)
B. Buatlah ceritamu sendiri dengan mengikuti struktur:
- Awal: Siapa tokoh dalam cerita? Di mana dan kapan cerita terjadi?
- Tengah: Apa peristiwa atau masalah yang dialami tokoh?
- Akhir: Bagaimana masalah itu diselesaikan?
Contoh Jawaban (untuk membantu siswa)
Awal: “Pagi itu Dina pergi ke sekolah bersama sahabatnya, Sari.”
Tengah: “Di jalan, mereka melihat anak kucing yang terjebak di semak. Dina ingin menolongnya.”
Akhir: “Akhirnya mereka berhasil menolong anak kucing itu dan membawanya ke rumah. Mereka pun merasa senang.”
Materi Seni Rupa
Pengertian Menilai Karya Seni Rupa
Menilai karya seni rupa berarti memberi tanggapan atau pendapat tentang suatu karya seni, seperti gambar, lukisan, kolase, atau patung.
Tujuannya bukan untuk mencari salah, tetapi menghargai dan belajar dari karya tersebut.
2. Hal-Hal yang Dinilai dalam Karya Seni Rupa
Guru dapat menampilkan beberapa karya (misalnya lukisan anak, kolase, atau hasil cetak stensil), lalu murid menilai dengan memperhatikan:
| Aspek yang Dinilai | Contoh Pertanyaan |
|---|---|
| Keindahan (Estetika) | Apakah gambar atau warna yang digunakan indah dan menarik? |
| Kerapian | Apakah karya dibuat dengan hati-hati dan tidak berantakan? |
| Kreativitas | Apakah idenya unik dan berbeda dari yang lain? |
| Pesan atau Makna | Apa yang ingin disampaikan dari karya tersebut? |
| Kesesuaian Tema | Apakah karya sesuai dengan tema yang diberikan guru? |
3. Cara Memberi Penilaian dengan Sikap Baik
Guru mencontohkan cara berpendapat dengan sopan, misalnya:
“Saya suka warnanya karena terlihat cerah.”
“Gambarnya rapi sekali, tapi mungkin bisa ditambahkan warna di bagian langit.”
“Karya ini terlihat menarik karena bentuknya unik.”















Tidak ada komentar:
Posting Komentar